Jumat, 31 Desember 2010

Surat Kepada Tuhan

Aku masih menganggapmu ada, makanya aku berkirim surat kepadamu
Kepada Yang Mulia dan Yang Maha Mendengar, Tuhanku
Di tempatnya pada segala ruang dan waktu yang terbatas aku pahami.
Assalamu Alaikum dan Salam Cinta Tuhan
Mohon maaf Tuhan dengan segala keangkuhanku merengkuh waktu, dalam meraih perhatianmu.
Ada sebuah keseriusan yang sangat menyita kesabaranku Tuhan melakoni kejadian, hingga terbitlah surat ini kepadamu



Ini tentang cinta kepada perempuan Tuhan,
Perempuan yang kamu titipkan terhadapnya potensi semangat sekaligus potensi sengat menyakitkan bagiku Tuhan
Perempuan yang kamu hadirkan kepadanya aroma ketertarikan sekaligus aroma mengerikan bagiku Tuhan
Perempuan yang kamu libatkan untuknya secercah senyum manja sekaligus penjara bagiku Tuhan
Perempuan yang kamu hamparkan daging di tubuhnya sebagai rona magnetitas sekaligus spektrum berbahayaku bagiku Tuhan

Perempuan itu pernah menyiratkan impian untukku Tuhan
Tapi belum sempat aku ikutkan dia dalam mimpiku
Angin malam telah melelapkanku dalam sebuah tidur panjang

Perempuan itu pernah mengajakku berlari bersamanya Tuhan
Tapi belum sempat aku melangkahkan kaki satu langkah pun
Dinding debu telah menahanku dalam sebuah kekakuan gerak

Perempuan itu pernah meniupkan angin semangat kepadaku Tuhan
Tap belum sempat aku bernafas karenanya
Polusi kecemburuan telah menusuk tulang rusuk paru-paruku

Dan perempuan itu pernah menyinarkan sinyal cinta, hidup abadi dengannya Tuhan
Tapi belum sempat mementaskakan diri dalam pertunjukkan kebersamaan
Panggungnya sudah rubuh sekaligus hilang diterpa badai kecurigaan
Oh Tuhan
Aku tahu, kamulah yang mengatur skenario kehidupan
Tapi kenapa Tuhan, menghadirkan perempuan itu dalam mimpi saja
Tidak pernah aku temui di sebuah malam

Oh Tuhan
Aku paham, kamulah penguasa segala jarak perjalanan
Tapi kenapa Tuhan, mengeluarkan keringat satu tetes dalam melangkah berdua dengannya pun
Tidak pernah aku hampiri di sebuah jalan

Oh Tuhan,
Aku mengerti, kamulah penggenggam angkasa raya beserta udaranya
Tapi kenapa Tuhan, bernafas satu hela pun dalam meyakininya
Tidak pernah aku hembuskan di sebuah ruang rndu

Dan oh Tuhan, sekali lagi ya Tuhan
Aku sangat dan sangat terlalu tahu, melebihi pengetahuan yang pernah aku tahu
Kamulah simbol sebuah Esa atau tunggal bermakna ikrar kesetiaan
Tapi kenapa Tuhan, lakon kebersamaan yang semestinya aku jalani dengannya
Terhempaskan jauh dan menghilang oleh sebuah orang ketiga di antara kami

Oh Tuhan, aku tidak butuh jawab balas dari suratku ini
Cukup sampaikan dan tegaskanlah pada perempuan itu
Akan hilang kelaki-lakianku Tuhan tanpa dekap kehadirannya
Sekaligus akan lenyap fungsi lambang kelamin kejantananku Tuhan tanpa melekat erat bersama auranya

Salam Cinta Tuhan!!!

haruSHI madeWA

1 komentar:

Py mengatakan...

sudah nonton Letter to God.
pas baca ini sy langsung ingat itu film. hehe.
tp kalo ini ttg jatuhcinta, yg film ttg permohonan2 terakhir seorang anak penderita kanker.

keep writing :)

Posting Komentar